Rabu, 08 November 2023

LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN: ANTARA DAKWAH & KADERISASI

Apa yang disebut sebagai pesantren, sebagai lembaga pendidikan, kiranya ia dapat dilihat dari 2 (dua) perspektif. Kedua perspektif tersebut adalah: (1) perspektif dakwah; dan (2) perspektif kaderisasi. Tentu hal ini di samping perspektif-perspektif yang lain yang telah banyak dibahas.

Dari sudut pandang dakwah, pesantren mengemban misi untuk menyebarkan Islam sebagai doktrin agama. Hal ini membawa kepada implikasi bahwa ia (pesantren) bertujuan agar Islam dapat diterima dan di-imani sebagai agama oleh masyarakat yang seluas-luasnya. Dengan demikian, pesantren sebagai lembaga dakwah yang demikian ini harus terbuka untuk menerima masyarakat dengan berbagai latar belakangnya. Asas penerimaan akan perbedaan (diversity) latar belakang masyarakat menjadi pegangan dalam pesantren dengan model demikian.

Di sisi lain, pesantren juga adalah lembaga kaderisasi. Dalam hal yang demikian, maka ia mengemban amanah untuk memberikan jaminan (usaha) dalam rangka keberlangsungan Islam di masa yang akan datang. Dalam perspektif ini maka pesantren menjadi penyedia sumber daya (resources) baik intelektual dan moral bagi keberlangsungan ajaran Islam ke depan. Sebagai benteng runtuhnya moral.

Dalam praktiknya, pesantren dapat berbentuk dan dibentuk dengan salah satu atau kedua model sebagaimana disebutkan di atas. Tentu saja dengan konsekuensinya masing-masing. Sering kali para kiai harus menekan standarnya untuk menghadapi masyarakat di lingkungannya. Di sisi lain ia harus memaksakan idealismenya dalam rangka keberlanjutan kaderisasi Islam di masa yang akan datang. Hal ini membutuhkan suatu kelihaian khusus yang akan terbentuk seiring pengalaman di dunia nyata.

Cukup sulit bukan?


Malang, 9 Nopember 2023



R. Ahmad Nur Kholis, M.Pd

e-mail: kholis3186@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar