(01)
Apa yang saya tulis kali ini mungkin akan membantu anda memberikan wawasan dan menentukan sikap tentang kondisi NU pada perkembangan terakhir ini. Ada yang mengatakan bahwa orang yang pandai adalah orang mampu menjadikan segenap wawasan dan pengetahuannya untuk menentukan sikap dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
(02)
Apa yang terjadi saat ini (2025) pada dasarnya kurang lebih sama dengan apa yang terjadi pada tahun 1982 s.d 1984. Ketika itu, KH. Idham Chalid diminta mundur oleh para Kiai Sepuh. Konflik ini sampai memunculkan dua kubu: (1) kubu ulama (Blok Situbondo) dengan tokih utama KH. As'ad Syamsul Arifin; dan (2) kubu plotisi (blok Cipete) dengan tokoh utama KH. Idham Chalid.
Konflik ini bahkan sampai ingin mengadakan muktamar sendiri, namun dapat diredam oleh karena adanya komunikasi antar keduanya. Gus Dur sebagai Juru bicara Blok Stubondo dan Fahmi D Syaifudin (kakak Luqman Hakim Saifudin). Pak Idham bersedia mengalah dan berkenan untuk tidak hadir dalam muktamar 1984 di Situbondo.
(03)
Sejak semula berdirinya, NU lebih menekankan dirinya sebagai jamaah (komunitas) daripada sebagai sebuah organisasi (jam'iyyah). Hal ini ditunjukkan misalkan dengan mengesampingkan adanya AD-ART yang muncul belakangan. NU berdiri tahun 1926. AD-ART (Statuen)-nya baru dibuat tahun 1928. Dan mendapatkan badan hukum (reetchpersoonlejkheid) pemerintah hindia Belanda tahun 1930. Bruinnessen menilai bahwa kenyataan ini membuktikan bahwa dalam NU, komunitas (jamaah) lebih dipentingkan daripada organisasinya (jam'iyyah) nya.
(04)
Keberadaan Nahdlatul Ulama sebagai organisasi pada dasarnya adalah sebagi saran untuk mengatur kebaikan dan langkah perjuangan. Semangatnya adalah memperjuangkan Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Bingkainya adalah organisasi sebagai implementasi dari perkataan sayyidina Ali: "kebenaran yang tidak diorganisir, terkadang dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir."
(05)
Kenyataan di atas menjadikan NU sebagaimana menurut Maetin van Bruinnessen: Isinya adalah tradisional, tapi organisasinya modern. Namun kenyataan perkembangan sosial masyarakat kita saat ini memberikan tantangan tersendiri bagi organisasi ini.
Malang, 11 Desember 2025
R. Ahmad Nur Kholis

Tidak ada komentar:
Posting Komentar