Selasa, 02 Mei 2023

PENGALAMAN PERTAMA KALI MENULIS: DIBIMBING ABAH


Sebagaimana kebanyakan penulis pemula, saya menulis di media massa mulai dari rubrik surat pembaca. Waktu itu kira-kira akhir tahun 2002 dan menjelang awal tahun 2003. Saya berkenalan dengan majalah Intisari. Suatu majalah yang didirikan seorang wartawan senior Jakoeb Oetama dan PK. Ojong pada tahun 1963. Saya langsung tertarik untuk menulis di sana. Dan sebagai pemula, saya menulis surat pembaca. 

Awalnya,  surat itu saya tulis tangan di kertas yang saya sobek dari buku tulis. Kemudian saya membeli amplop dan saya minta antar abah saya ke kantor pos. Tentu saja saya percaya diri dengan tulisan saya. 

Sesampainya di kantor pos abah saya meminjam mesin tik kepada pak pos yang kebetulan masih saudara sepepu abah saya. Ketika itu saya memanggilnya Om Jamal. Abah saya mengetik surat tersebut dengan hati-hati. Mengubah redaksi bahasa dan teknik penulisan yang sesuai dengan ejaan dan tata bahasa Indonesia yang benar. Juga tata cara/taknis menuliskan alamat di amplop. Saya masih ingat saya menerakan tulisan "form"untuk tempat tulisan alamat si pengirim. Dan menuliskan kata "to" untuk alamat tujuan. Abah saya bilang: "pakai bahasa Indonesia yang baik dan benar semuanya. Jangan dicampur (dengan bahasa asing)." Maka amplop pun diganti dan tulisan di rubah. Kemudian surat itupun dikirim.

Beberapa bulan berselang, ketika itu saya sedsng di pondok di Malang. Tiba-tiba saya dikagetkan dengan terkirimnya sepucuk surat kepada saya. Ternyata dari ayah saya. Selain berkabar tentang kondisi keluarga dan bertanya tentang kabar saya, terdapst juga tulisan dalam surat itu:

"O. Iya. Kamu mendapat sebuah cenderamata dari majalh intisari berupa topi bertuliskan 'intisari', karema suratmu sudah dimuat di majalah itu."

Senang sekali saya membaca surat itu. Juga karena dalam surat itu (dan dalam setiap surat yang dikirim aba) bahasa yang disampaikan abah saya adalah bahasa penuh kasih sayang dan kelembutan hati. 

Terimakasih abah. Atas setiap didikan dan kasih sayang yang telah dicurahkan. 


Sampang, 30 April 2023


R. Ahmad Nur Kholis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar