Oleh: R. Ahmad Nur Kholis
A. Belajar, Pembelajaran dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Pendidikan dalam arti luas mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, non-formal maupun informal, sampai dengan suatu taraf kedewasaan tertentu. Sedangkan secara terbatas, pendidikan diartikan sebagai proses interaksi belajar mengajar dalam bentuk formal yang dikenal sebagai pengajaran. (Valentino, Buwono & Amuniyati, 2013:3)
Putrayasa (2012) mengatakan bahwa belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang dilakukan secara sadar. Proses mental itu mampu menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Lingkungan di sini adalah setiap manusia, benda atau kondisi yang menjadi pengalaman bagi si pebelajar.
Ciri-ciri belajar menurut Putrayasa (2012:10-12) ada 8 (delapan), yakni: (1) Perubahan yang terjadi dengan disadari dan disengaja (intensional); (2) Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu); (3) Perubahan yang fungsional; (4) Perubahan yang positif; (5) Perubahan yang bersifat aktif; (6) Perubahan yang bersifat Permanen; (7) Memiliki tujuan dan terarah; dan (8) Menyeluruh. Perubahan yang terjadi secara sadar adalah perubahan yang terjadi karena diusahakan dari segi proses dan hasil-hasilnya. Seorang individu menyadari bahwa dalam dirinya terjadi sebuah perubahan. Berkesinambungan berarti perubahan tersebut relatif bertahana dalam waktu yang lama dan tidak terjadi secara sporadis yang suatu saat bisa saja hilang kembali secara seketika.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seorang. Inilah yang merupakan sebagai inti proses pembelajaran. Perubahan teresebut bersifat; 1. Intensional, yaitu perubahan yang terjadi karena pengalaman atau praktek yang dilakukan, proses belajar dengan sengaja dan disadari, buka terjadi karena kebetulan, 2. Positif-aktif, perubahan yang bersifat positif-aktif. Perubahan bersifat positif yaitu perubahan yang bermanfaat sesuai dengan harapan pelajar, disamping menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih baik dibanding sebelumnya, sedangkan perubahan yang bersifat aktif yaitu perubahan yang terjadi karena usaha yang dilakukan pelajar, bukan terjadi dengan sendirinya, 3. Efektif fungsional, perubahan yang bersifat efektif yaitu dimana adanya perubahan yang memberikan penaruh dan manfaat bagi pelajar. Adapun yang bersifat fungsional yaitu perubahan yang relatif tetap serta dapat diproduksi atau dimanfaatkan setiap kali dibutuhkan. (Valentino, Buwono & Amuniyati, 2013:3)
Putrayasa (2012:25) mengatakan bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu usaha sistematik untuk menjadikan para pelajar agar bisa belajar. Kegiatan pembelajaran siswa di harapkan dapat mengalami perubahan di dalam dirinya. Baik itu perubahan dalam segi ilmu pengetahuan, kemampuannya, cara berpikir, keterampilan, dapat memotivasi diri sendiri menjadi lebih baik lagi dan perubahan lainnya. Namun dalam kegiatan pembelajaran tersebut, tidak semua siswa mengalami perubahan sesuai dengan apa yang diharapkan. Masih banyak siswa yang mengalami perubahan dalam dirinya secara tidak optimal dalam kegiatan belajar mengajarnya. Baik itu perubahan dalam segi ilmu pengetahuan, kemampuannya, cara berpikir, keterampilan, dan kepribadian, dapat memotivasi diri sendiri menjadi lebih baik lagi dan perubahan lainnya. hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah siswa yang nilainya belum mencapai ketuntasan minimal yang ditentukan oleh Guru. (Valentino, Buwono & Amuniyati, 2013:3-4)
Menurut Slameto (dalam Valentino, Buwono & Amuniyati, 2013:3-4), hasil belajar siswa di pengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam bukunya ia mengatakan, “faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat di golongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern”
Al-Abrasyi, (1987) mengatakan bahwa seorang guru harus menjelaskan pembelajaran sesuai dengan tingkat (modalitas) pengetahuan siswa. Hal ini selarang dengan sabda Nabi Muhammad yang berbunyi:
خَاطِبِ النَّاسَ عَلَى قَدْرِ عُقُوْلِهِمْ
Artinya:
Berbeicaralah kepada orang lain sesuai dengan pengetahuan akal mereka
Sampai tahun 1974, paradigma pendidikan masih berkutat pada pengajaran. Hal ini dilandasioleh pemahaman bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi hanya oleh faktor pengajaran (satu arah) oleh guru saja. Namun pada era belakangan, utamanya setelah para ahli melakukan berbagai penelitian, maka paradigma tersebut mulai berubah. Pembelajaran oleh guru bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Melainkan masih ada faktor lain seperti: 1) Fisik dan Psikis Siswa, 3) Kapasitas Guru, 4) Sarana & Prasarana, 5) faktor-faktor lain seperti: Latar belakang pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. (Arikunto, 2014:2-3)
Karakteristik peserta didik adalah salah satu variable pembelajaran yang harus dianalisis oleh seorang pendidik. Hasil analisis yang dilakukan itu kemudian dijadikan sebagai pijakan untuk menentukan pembelajaran atau tindakan yang diambil dalam pembelajaran terhadap peserta didik. Mengajar Sepatutnya mempertimbangkan pengalaman belajar siswa yang dimiliki sebelumnya. Pengalaman belajar peserta didik pada jenjang sebelumnya mempengaruhi pemahaman siswa pada tingkat/ jenjang setelahnya. (Sumiati & Asra, 2008:26) (Susilana & Ryana, 2008:3)
Smith (dalam Putrayasa, 2012:13-14) mengatakan bahwa hasil belajar siswa akan terlihat dari: (1) Kebiasaan; (2) Keterampilan; (3) Pengamatan; (4) Berpikir Asosiatif; (5) Berpikir Rasional; (6) Sikap yang relative menetap dalam merespon sesuatu; (7) Inhibizi (meninggalkan sesuatu yang mubadzir); (8) Apresiasi, yaitu menghargai sesuatu yang bermutu. Secara praktis di sebuah lembaga indikator-indikator di atas dikumpulkan dari hasil penilaian baik formatif maupun sumatif, dan penilaian proses. Data-data yang dikumpulkan tersebut lalu dikuantifikasikan dalam bentuk angka-angka.
download makalah pdf: di sini!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar