Dalam beberapa waktu terakhir ini, saya mengkaji kitab Ihsha’ Al-Ulum (Klasifikasi Ilmu) yang ditulis oleh Abu Nashr Muhammad Al-Farabi. Beberapa refleksi saya selama kajian tersebut hingga saat adalah bahwa ada indikasi bahwa konteks yang mengitari penulisan kitab Ihsha’ Al-Ulum adalah sebagai berikut:
- Al-Farabi hidup di masa abad pertengahan di mana pengaruh peradaban Yunani mulai bersentuhan dengan Islam. Masa kehidupan Al-Farabi di dunia arab dikenal sebagai era kejayaan penerjemahan. Yakni penerjemahan buku-buku filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab. Hal inilah yang kemudian membuat pembahasan kitab ini meliputi linguistik umum (ilm al-lisan); logika (ilm al-mantiq); matematika (ilm al-‘adad); dan filsafat alam (natural philosophy); dan filsafat politik.
- Al-Farabi sendiri merupakan tokoh yang lahir di Kazakhstan, Asia Tengah sehingga ia sendiri bukanlah penutur asli bahasa arab. Kitab ini juga menunjukkan bahwa ilmu linguistik umum sangatlah penting menurut Al-Farabi di dalam rangka menguasai bahasa arab dan bahasa Yunani.
- Buku ini juga secara implisit mencerminkan bagaimana internasionalisasi bahasa arab ketika itu sebagai bahasa ilmu pengetahuan.
Saya sendiri melihat bahwa kitab Ihsha’ Al-Ulum ini adalah bagian dari buku penting untuk dikaji di berbagai lembaga pendidikan Islam. Oleh karena dua hal: Pertama: karena penguasaan terhadap sains dan teknologi menjadi kunci bagai pemegang peradaban. (Azra, 1999). Kedua: oleh karena banyaknya pergeseran filosofis yang terjadi setelah sains berpindah tangan dari masyarakat muslim ke barat khusunya dalam kaitannya dengan nilai etis dari sains itu sendiri sehingga perkembangan sains dan teknologi itu justru membawa kebahayaan bagi peradaban manusia itu sendiri. (Butt, 1991)
Malang, 18 Agustus 2025
R. Ahmad Nur Kholis, M.Pd
(email: kholis3186@gmail.com)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar