Keseluruhan kajian tentang Makkiyyah dan Madaniyyah pada dasarnya adalah suatu kajian yang dikembangkan pada masa lebih belakangan dari generasi ulama Islam. Sebagaiaman dijelaskan oleh Syaikh Abdul Adzim Az-Zarqani di dalam kitab Manahil Al-Irfan, jalan satu-satunya di dalam mengetahui tentang ayat-ayat periode Makkah dan Madinah (Makkiyyah dan Madaniyyah) adalah dengan jalan periwayatan (naql). Dan dikarenakan tidak ada ketentuan dan keterangan khusus dari Nabi maupun Al-Qur’an maka satu-satunya cara yang dapat diandalkan adalah riwayat dari generasi sahabat. Terdapat riwayat yang mendukung hal ini, yakni perkataan Ibnu Mas’ud (dari generasi sahabat) yang mengatakan: “tiada ayat Al-Qur’an turun kecuali aku mengetahuinya ia turun kapan, di mana, dan tentang siapa.”
Berikut ini kami sajikan klasifikasi Makkiyyah dan Madaniyyah berdasarkan sahabat Ikrimah dan Hasan bin Abi Al-Hasan. Pada dasarnya, menurut para ulama, riwayat ini tidak lebih valid (shahih) daripada riwayat serupa yang berasal dari Ibnu Abbas. Namun sebagai pengetahuan pembanding, baik pula untuk kita ketahui. Adapun penjelasan tersebut adalah sebagai berikut:
Riwayat ini disampaikan oleh Imam Al-Baihaqi, dari Abdullah bin Al-Hafidz, dari Abu Muhammad bin Ziyad Al-‘Adl, dari Muhammad bin Ishaq, dari Ya’qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi, dari Ahmad bin Nashr bin Malik Al-Khuza’i, dari Ali bin Al-Husain bin Waqid, dari ayahnya, dari Yazid An-Nahwi, dari Ikrimah dan Hasan bin Abi Al-Hasan.
(a) surah-surah/ayat-ayat Makkiyyah adalah: (1) Al-‘Alaq; (2) Al-Qalam; (3) Al-Muzammil; (4) Al-Mudatsir; (5) Al-Lahab; (6) At-Takwir; (7) Al-A’la; (8) Al-Lail; (9) Al-Fajr; (10) Ad-Dluha; (11) Al-Insyirah; (12) Al-‘Ashr; (13) Al-‘Aadiyat; (14) Al-Kautsar; (15) At-Takatsur; (16) Al-Ma’uun; (17) Al-Kaafiruun; (18) Al-Fiil; (19) Al-Falaq; (20) An-Naas; (21) Al-Ikhlas; (22) An-Najm; (23) ‘Abasa; (24) Al-Qadr; (25) As-Syams; (26) Al-Buruj; (27) At-Tiin; (28) Al-Quraisy; (29) Al-Qaari’ah; (30) Al-Qiyaamah; (31) Al-Humazah; (32) Al-Mursalat; (33) Qaaf; (34) Al-Balad; (35) At-Thaariq; (36) Al-Qamar; (37) Shaad; (38) Al-Jin; (39) Yaasiin; (40) Al-Furqaan; (41) Faathir; (42) Thaha; (43) Al-Waaqi’ah; (44) As-Syu’araa’; (45) Al-Qashash; (46) An-Naml; (47) Al-Israa’; (48) Yunus; (49) Hud; (50) Yusuf; (51) Al-Hijr; (52) Al-An’aam; (53) As-Shaaffaat; (54) Luqman; (55) Saba’; (56) Az-Zumar; (57) Al-Mu’min; (58) Ad-Dukhan; (59) Haamiim As-Sjadah; (60) As-Syuraa; (61) Az-Zukhruf; (62) Al-Jaathiyah; (63) Al-Ahqaaf; (64) Ad-Dzaariyaat; (65) Al-Ghatsiyah; (66) Al-Kahfi; (67) An-Nahl; (68) Nuh; (69) Ibrahim; (70) Al-Anbiya’; (71) Al-Mu’minun; (72) Alif Laam Miim Sajadah; (73) At-Thuur; (74) Al-Mulk; (75) Al-Haaqah; (76) Al-Ma’aarij; (77) An-Naba’; (78) An-Naazi’aat; (79) Al-Insyiqaaq; (80) Al-Infithaar; (81) Ar-Ruum; dan (82) Al-Ankabuut.
(b) surah-surah/ayat-ayat Madaniyyah adalah sebagai berikut: (1) Al-Muthaffifin; (2) Al-Baqarah; (3) Ali Imran; (4) Al-Anfal; (5) Al-Ahzab; (6) Al-Maidah; (7) Al-Mumtahanah; (8) An-Nisaa’; (9) Al-Zalzalah; (10) Al-Hadiid; (11) Muhammad; (12) Ar-Ra’d; (13) Ar-Rahmaan; (14) Al-Insaan; (15) At-Thalaq; (16) Al-Qiyaamah; (17) Al-Hasyr; (18) An-Nashr; (19) An-Nuur; (20) Al-Hajj; (21) Al-Munafiquun; (22) Al-Mujadalah; (23) Al-Hujuraat; (24) At-Tahriim; (25) As-Shaaf; (26) Al-Jumu’ah; (27) At-Taghaabun; (28) Al-Fath; (29) At-Taubah.
Jika kita kalkulasikan, kesemua surah yang disebutkan di dalam riwayat ini adalah: (a) Makkiyyah berjumlah: 82 surah; dan (b) Madaniyyah berjumlah 29 surah. Sehingga jumlah keseluruhannya tidak mencapai 114 surah sebagaimana jumlah surah dalam Al-Qur’an. Di dalam catatan As-Suyuthi dalam bukunya yang berjudul Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an, dikatakan bahwa tidak disebutkan dalam riwayat ini antara lain: (1) Al-Fatihah; (2) Al-A’raf; dan (3) Maryam.
Kita juga melihat bahwa klasifikasi berdasarkan riwayat Ikrimah dan Hasan bin Abil Hasan ini adalah berbeda dengan apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas misalkan. Di mana dalam riwayat Ibnu Abbas terdapat 89 (delapan puluh sembilan) surah Makkiyyah; dan 33 (tiga puluh tiga) surah Madaniyyah dengan 9 (sembilan) kali pengulangan karena disebutkan terdapat setidaknya 8 (delapan) surah di mana di dalamnya terkandung pula ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyyah. demikian pula terdapat penyebutan beberapa ayat yang dijelaskan sebagai ayat yang turun di antara Makkah dan Madinah. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, riwayat Ikrimah ini secara kualitas menurut Al-Baihaqi sendiri yang mentakhrij riwayat ini, dinyatakan sanadnya adalah dla’if.
Namun demikian, sebagaimana dikutip di dalam As-Suyuthi, Al-Baihaqi juga memaparkan jalur riwayat yang lain namun satu makna dengan riwayat Ikrimah ini. Riwayat tersebut diterima oleh Al-Baihaqi dari Ali bin Ahmad Abdan, dari Ubaid As-Shafar, dari Muhammad bin Al-Fadl, dari Isma’il bin Abdullah bin Zurarah Ar-Raqy, dari Abdul ‘Aziz bin Abdirrahman Al-Qurasyi, dari Khashif, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas.
Malang, 12 Dzulqa’dah 1442 H / 23 Juni 2021
R. Ahmad Nur Kholis, M.Pd
Pegiat Kajian Ulum Al-Qur’an
Alumni Pascasarjana Universitas Islam Malang
Ketua LBM Nahdlatul Ulama Kec. Ngajum Kab. Malang
Bahan Bacaan:
Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an. Karya: Imam Jalaluddin As-Suyuthi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar