Secara teoritis, analisis tingkat kesuitan soal digunakan untuk melihat porsi penyajian soal yang diberikan dalam suatu penilaian atau tes baik formatif maupun sumatif. Rasyid & Mansur (2008) menjelaskan bahwa tes yang ideal disajikan dengan komposisi antara butir soal yang mudah, sulit dan sedang disajikan secara porporsional. Meskipun demikian, analisis tingkat kesulitan soal ini memiliki kelemahan-kelemahan tertentu, yang antara lain: validitasnya masih sangat besar berkaitan dengan faktor dari luar. Faktor dari luar adalah misalnya kemampuan (intake) peserta didik dan daya dukungnya.
Akan tetapi, disisi lain, manfaat dari analisis tingkat kesulitan soal di sini para guru dapat pula melihat dan menilai karakteristik butir soal tertentu yang unik. Misalnya, guru dapat melihat butir soal yang mana yang paling sulit dikerjakan oleh peserta didik berdasarkan hasil pengukuran tingkat kesulitannya. Begitu pula guru dapat melihat soal mana yang paling mudah dari butir-butir soal yang ada dikerjakan oleh peserta didik. Hal ini akan sangat terbantu jika disajikan pula dalam bentuk grafik yang dibuat dengan bantuan aplikasi computer (misalkan Microsoft Excel).
Dengan demikian, guru dapat memetakan pada materi yang mana dan materi apa peserta didik menguasai pembelajaran. Dan pada materi yang mana dan materi apa peserta didik belum menguasai pembelajaran. Setelah hal ini dilakukan, guru dapat melakukan evaluasi dengan melaksanakan penguatan dan penekanan tertentu pada bagian materi yang sulit tersebut. Demikianlah.
Malang, 10 Juni 2025
R. Ahmad Nur Kholis, M.Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar