Ayah saya terbiasa dan membiasakan diri untuk membuat catatan-catatan hasil review beliau terhadap apa yang telah beliau baca. Biasanya hal itu untuk disampaikan dalam suatu majelis pengajian malam Jum'at, yang tetap terus dijalankan meskipun yang hadir banyak atau sedikit (hanya satu atau dua orang). Bertahun-tahun tradisi itu beliau jalankan.
Pada masa-masa menikmati hari-hari pensiun beliau sejak 2011, waktu luang semakin tersedia. Beliau menjalankan kajian tafsir Al-Qur'an setiap habis subuh, yang ia siarkan melalui speaker masjid (streaming dalam bentuk yang konvensional) dan tak ada jamaah yang hadir. Dalam suatu kesempatan berbincang, beliau menjelaskan kepada saya:
"Kalau mengumpulkan orang untuk ngaji sulit. Kalau mau ngaji keliling tenaga saya sudah ndak kuat. Saya siarkan saja lewat speaker. Biar mereka menyimak sambil beraktifitas entah di sawah entah di mana."
Lalu, apakah pengajian semacam itu didengarkan masyarakat?. Beliau menjelaskan lagi:
"Ya, kadang-kadang ada orang datang kepada saya. Menanyakan dan meminta penjelasan kembali apa yang saya siarkan." Kata beliau.
Demikianlah kebiasaan dan ngaji live streaming ala beliau.
Bondowoso, 26 Desember 2023
R. Ahmad Nur Kholis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar